Rabu, 05 Oktober 2011

sajak terakhir untuk sahabat

Pada siapa harus kuceritakan tentang impian kita,

Kau telah menutup hari dan pergi dari purnama.

Mungkinkah ini awal dari keterpurukanku

Mengenal sebuah petaka?



Dengan siapa aku akan berdiskusi

Tentang tulisan yang tak pernah kita selesaikan

Tentang teka-teki hikayat yang menjadi rinduku.

Menjadi cibiran sunyi bagi semua



Mengapa kau tak memberiku tanda?

Apakah kau bosan dengan sajak-sajak yang kubuat?

Atau kau tidak mau membaca suratku?



Sahabatku,

ingin kutulis seribu sajak untukmu.

Tapi ku tahu itu takkan pernah cukup membunuh rindu ini

Aku benar-benar tak mampu berbuat apa-apa lagi



Dengan airmata ini inginku tenggelamkan sisa ingat

Tentang canda dan tawamu.

Dengan airmata ini aku ingin bangkit

Agar kau tak lagi menertawakan kelemahanku.



Maafkan aku yang tidak sempat mengenggam tanganmu

Maafkan aku yang tidak sempat menamanimu bicara

Kenapa kau diam disaat aku ingin berbicara denganmu?



Akan kuselesaikan kembali sajak-sajakku yang pernah kau cela

Akan kuselesaikan kembali cerita-cerita itu

agar kau bisa tersenyum

dan pernah mengenal aku sebagai kawanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar