*DOAKU
Tuhan, aku yakin tahu
rasanya sakit hati
kalau sayang padaku mengapa ia berikan padaku?
kenyataan yang menyakitkan
membuat mata tak ingin ku buka
Aku tak ingat yang mengajariku berbagi
nyatanya dunia tak adil
jika tak pernah dihargai
Hidup tak ada artinya lagi
jika telah mengerti sakit hati
Mengapa aku bertahan seperti ini?
tangisan yang ku tahan
ronta diri yang ku sembunyikan
semata hanyalah karna tak mau ku bagi
kalau tak ada yang ku percaya
isak hati hanya aku yang terima
kalau tak ada yang peduli lagi
biar ku simpan sendiri, biar ku rugi sendiri
*AKU TERSAKITI
Aku juga tlah berharap
namun aku tak ingin menjadi pengecut
yang selalu berlari dan tak ingin kembali
jadi apa yang harus ku lakukan?
lewat cara yang sebisaku bisa
Ku mencoba meraihnya
Mengapa aku harus terkulai secepat ini?
Sampai disinikah pengharapanku?
Hati teriris-iris
seakan tak ada peluang lagi
telah ku coba kuatkan tekadku
tapi kini keyakinan yang baru ku bangun goyah lagi
Aku sedih…aku kecewa
Aku merasa galau dan ingin mencerna kembali
apa yang dipikirku, perasaanku
kunamai apa yang kulihat selama ini?
Aku juga ingin lupa
namun tak bisa jika dipaksa
jadilah aku tertekan sendiri
dengan diri tersudut, merana dan kesepian
Aku juga ingin keluar
dari lubang yang terus mencengkeramku
saat ku dengar sesuatu yang membuat hati bergejolak
aku merintih, aku tersakiti
*RISAU HATIKU
Ku kenang hari-hari sebelum ku kenal dia
ketika aku tak pernah merasa begini risau
seharusnya aku tak menunggu
karna lebih baik tidur saja dan bermimpi
daripada menyaksikan malam berlalu
dan bulan tenggelam begitu perlahan
Setiap kali merindukannya
aku pun pergi tidur
agar ia muncul di hadapanku
Ah…andaikata tahu itu mimpi belaka
takkan mau ku kembali terjaga
meski aku yakin
bahwa ia tak kan datang di malam-malam lembut
sewaktu cengkerik bernyanyi jemu
aku tetap pergi ke pintu untuk MENUNGGU
*KAU TAK AKAN BAHAGIA
Pandanglah langsung ke dalam kamarku
tak ada gorden yang menutupinya
hari ini semuanya bebas dari kelabu
sebab aku yakin kau tak mungkin lagi merdeka
Bukalah kode rahasia yang lupa ku simpan
Katakanlah aku tolol
aku tanpa guna
Namun, karena akulah kau tak tidur semalaman
Karna akulah kau tak akan bahagia
*TANGISAN
Pada saat mentari terbenam
awan berarak bagai bendera
aku pun mulai merenung
apa pula makna mencintai
seseorang yang di luar raih tanganku
Betapa kuatnya pun aku menangis untuk melupakanmu
tapi kau selalu kembali menyelinap ke pikiranku
dan ketika kau dengar aku menyanyi
kau tentu tahu itulah tangisanku untukmu
*MERATAP
Bagaikan bunga tapi bukan bunga
bagaikan kabut tapi bukan kabut
tengah malam ia di sana
dan raib ketika pagi tiba
Bagai mimpi di musim hujan
ia datang beberapa saat
dan kemudian bagai kabut pagi
ia pun tak ada, entah kemana
Tahukah kamu berapa lama lagi malam akan berlangsung
dan aku sendirian tak tidur dan terus meratap
Ibarat di bukit kosong dengan daunan ilalang
yang menggesek di angin
aku membayangkan kekasih yang tak ada di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar